Solid Gold Berjangka | Harga Emas Hampir Capai $4.000 Akibat Penutupan AS, Goyangan Saham Teknologi

 

Solid Gold Berjangka Makassar - Emas mencapai rekor tertinggi tepat di bawah $4.000 per ons karena penutupan pemerintah AS, fluktuasi saham teknologi, dan gejolak politik di Jepang dan Prancis mendorong permintaan.

Harga emas batangan sempat mencapai $3.999,41 per ons, sebelum akhirnya memangkas beberapa kenaikan. Harga berjangka Desember di New York — kontrak teraktif — menembus $4.000 untuk pertama kalinya pada hari Selasa.

Penutupan pemerintah AS, yang kini memasuki minggu kedua, telah menunda data-data penting, memperkeruh prospek rencana pemangkasan suku bunga Federal Reserve. Investor juga memantau tanda-tanda bahwa antusiasme yang didorong oleh kecerdasan buatan mungkin telah mencapai tingkat yang berlebihan, menyusul laporan mengenai margin keuntungan Oracle Corp., sementara krisis politik di Prancis dan pergantian kepemimpinan di Jepang menambah ketidakpastian.

Harga emas telah melonjak lebih dari 50% tahun ini karena Presiden Donald Trump mengguncang perdagangan dan geopolitik, yang mendorong peralihan dari dolar. Bank-bank sentral telah menjadi pembeli yang antusias, sementara pemangkasan suku bunga The Fed bulan lalu mendorong investor beralih ke dana yang diperdagangkan di bursa (ETF) yang didukung emas. Goldman Sachs Group Inc. melihat peluang bagi reli untuk berlanjut, menaikkan proyeksinya untuk Desember 2026 menjadi $4.900 per ons, naik dari $4.300.

"Narasi yang semakin gencar seputar dedolarisasi dan deglobalisasi" telah memicu permintaan emas, ujar Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities, dalam sebuah catatan. "Mengingat kecepatan dan besarnya reli sejak pertengahan Agustus, ada risiko para spekulan mungkin tergoda untuk mengambil untung."

Miliarder Ray Dalio mengatakan pada hari Selasa bahwa emas "jelas" lebih merupakan aset safe haven daripada dolar, dan reli yang memecahkan rekor ini mengingatkan kita pada tahun 1970-an, ketika emas melonjak di tengah inflasi tinggi dan ketidakstabilan ekonomi. Pernyataan dari pendiri perusahaan hedge fund Bridgewater Associates ini muncul setelah pendiri Citadel, Ken Griffin, mengatakan bahwa kenaikan harga emas batangan mencerminkan kecemasan terhadap mata uang AS.

"Kenaikan harga logam mulia ke level $4.000 tidak hanya mencerminkan melonjaknya permintaan aset safe haven, tetapi juga meningkatnya ketidakpercayaan terhadap aset-aset kertas seiring meningkatnya risiko fiskal dan ketegangan geopolitik," ujar Hebe Chen, analis di Vantage Markets di Melbourne. "Dalam jangka pendek, fase konsolidasi tampaknya akan terjadi setelah kenaikan yang begitu pesat."

Comments

Popular posts from this blog

PT Solid Gold Berjangka | Ekonomi AS Tumbuh 6,4% Kuartal I-2021

Solid Berjangka Makassar | Harga Emas Naik Tipis, Investor Pantau Negosiasi Dagang dan Ketidakpastian Fiskal AS

SOLID GOLD | Sambut Indonesia Emas 2045