Solid Gold berjangka Makassar | Emas Bertahan di Tengah Kegelisahan Pasar Saham dan Menurunnya Harapan Pemangkasan Suku Bunga
Solid Gold Berjangka Makassar - Emas tetap tangguh pada perdagangan Rabu pagi, bertahan di level $4.070 per ons setelah menguat tipis 0,6% pada sesi sebelumnya. Jeda pergerakan harga ini mencerminkan keraguan investor di tengah meningkatnya kekhawatiran atas volatilitas pasar saham, terutama yang berkaitan dengan saham teknologi yang bernilai tinggi dan ekspektasi yang berkembang mengenai langkah kebijakan Federal Reserve AS di masa mendatang.
Logam mulia, yang secara tradisional dipandang sebagai aset safe haven selama turbulensi keuangan, telah mencatat kenaikan yang kuat tahun ini. Namun, perannya sebagai lindung nilai jangka pendek diperumit oleh perilaku investor di saat-saat menghindari risiko, terutama ketika posisi ekuitas dengan leverage dilikuidasi, yang memaksa beberapa investor untuk menjual kepemilikan emas demi likuiditas.
Laporan pendapatan mendatang dari Nvidia Corp., yang menjadi indikator bagi sektor AI dan sentimen teknologi secara umum, merupakan ujian penting bagi pasar ekuitas. Dengan ekuitas global yang merosot di bawah tekanan valuasi yang tinggi, terutama pada saham semikonduktor dan saham yang terkait dengan AI, investor mengamati tanda-tanda profitabilitas yang berkelanjutan atau penyesuaian valuasi.
Kinerja Nvidia kemungkinan akan memengaruhi minat jangka pendek terhadap ekuitas dan emas. Laporan yang kuat dapat meningkatkan sentimen teknologi dan mengurangi permintaan langsung terhadap aset safe haven, sementara hasil yang mengecewakan dapat memicu penghindaran risiko yang lebih luas, yang memberikan dukungan terhadap emas batangan.
Nada hati-hati di pasar emas turut dipengaruhi oleh perubahan prospek suku bunga AS. Hanya dua minggu lalu, swap suku bunga memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin pada bulan Desember. Kini, probabilitas tersebut telah turun menjadi sekitar 50%, menyusul komentar hawkish dari beberapa pejabat Federal Reserve.
Karena emas merupakan aset non-imbal hasil, emas cenderung diuntungkan oleh suku bunga yang lebih rendah, yang mengurangi biaya peluang memegang emas batangan. Dengan demikian, penundaan pemangkasan suku bunga atau ketidakpastian seputar pelonggaran moneter membatasi momentum kenaikan dalam jangka pendek.
Laporan ketenagakerjaan AS bulan September, yang tertunda akibat penutupan pemerintah selama enam minggu baru-baru ini, akan dirilis pada hari Kamis. Meskipun agak ketinggalan zaman, data ketenagakerjaan ini akan memberikan wawasan tentang kondisi ekonomi yang memengaruhi keputusan The Fed. Hari ini, rilis risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dari pertemuan akhir Oktober juga akan dicermati secara ketat untuk memberikan arahan tentang potensi penyesuaian neraca dan kebijakan moneter.
Jika risalah tersebut mengisyaratkan rencana suntikan likuiditas melalui pembelian aset cadangan devisa, emas dapat kembali menarik minat beli, karena peningkatan likuiditas sistem keuangan umumnya menguntungkan logam mulia.
Meskipun mengalami fluktuasi jangka pendek, emas telah menguat sekitar 55% year-to-date, menempatkannya di jalur untuk mencapai kinerja tahunan terbaiknya sejak 1979. Reli ini didukung oleh permintaan bank sentral yang kuat, ketidakpastian geopolitik, volatilitas mata uang, dan meningkatnya minat investor untuk melakukan lindung nilai terhadap risiko utang negara.
Menurut survei Bank of America, investor memperkirakan emas akan memberikan imbal hasil terbaik kedua di antara aset global pada tahun 2026, hanya dilampaui oleh yen Jepang. Hal ini mencerminkan keyakinan jangka panjang yang berkelanjutan terhadap peran emas sebagai lindung nilai strategis di tengah lanskap makroekonomi global yang terus berubah.
Seiring dengan ekspektasi penurunan suku bunga yang kembali terkalibrasi dan saham teknologi mendominasi narasi volatilitas, lintasan jangka pendek emas mungkin bergantung pada data ketenagakerjaan AS yang akan datang dan proyeksi The Fed. Namun, dengan permintaan struktural dan ketidakpastian makro yang masih utuh, tesis bullish jangka panjang untuk emas tetap terdukung.
Comments
Post a Comment